Kota Serang –
Perkumpulan Guru Inpassing Nasional (PGIN) bersama para guru madrasah swasta di Provinsi Banten tak henti-hentinya berjuang. Kamis, 20 November 2025, menjadi saksi bisu gelaran silaturahmi dan diskusi yang hangat di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Serang, Ciwaru. Acara ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah langkah konsolidasi lanjutan yang sangat krusial pasca aksi damai yang telah mereka gelar pada 30 Oktober 2025.
Ketua PGIN Banten, Deni Subhani, menjelaskan tujuan mulia di balik forum ini. "Pasca pergerakan 30 Oktober 2025, kami terus mempererat silaturahmi dan berdiskusi. Meskipun menuntut hak melalui aksi damai, kami tetap menjaga marwah sebagai guru, " ujarnya, menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga martabat profesi di tengah perjuangan.
Deni menegaskan, PGIN Banten berkomitmen penuh untuk membangun komunikasi yang konstruktif dengan seluruh pemangku kebijakan. Tujuannya jelas: menjaga agar situasi tetap kondusif. "Kami selalu berusaha menjalin komunikasi dengan seluruh stakeholder agar tercipta suasana aman dan kondusif di Provinsi Banten yang kita cintai, " katanya penuh harap. Ia pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada seluruh peserta yang telah hadir, seraya berharap kegiatan ini membawa keberkahan dan manfaat nyata bagi seluruh anggotanya.
Dari sisi Kemenag Banten, Kabid Penerangan Madrasah Kanwil Kemenag Banten, Khoirul Umam, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara para guru dan pemerintah. "Kami siap memfasilitasi dan menjadi penyambung lidah teman-teman guru di Banten, " ujarnya, memberikan angin segar bagi para pendidik.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan PGIN dari berbagai penjuru daerah, termasuk Kabupaten Pandeglang, Kota Serang, dan Kota Cilegon, serta tak lupa, sejumlah guru madrasah swasta yang menjadi tulang punggung pendidikan di Banten. Suasana forum begitu dialogis, membahas pelbagai isu penting yang menyangkut kesejahteraan guru, mekanisme inpassing yang kerap menjadi polemik, hingga upaya penguatan peran organisasi profesi agar lebih berdaya.
Rusli, perwakilan PGIN Kabupaten Pandeglang, turut menyampaikan unek-unek dan harapan yang mendalam. Ia berharap agar pemerintah pusat maupun Kemenag dapat mempercepat proses pengangkatan guru madrasah swasta, tidak hanya di Banten, tetapi juga di seluruh penjuru Indonesia. "Kami berharap perjuangan yang dimulai sejak Oktober lalu dapat ditindaklanjuti pemerintah dengan kebijakan yang berpihak kepada guru madrasah dan swasta, " tegasnya, menyuarakan aspirasi ribuan guru.
Kegiatan ini ditutup dengan sebuah seruan yang menggetarkan hati untuk terus memperkuat sinergi dan komunikasi tiga pihak: guru, organisasi profesi, dan pemerintah. Ini adalah upaya kolektif yang tak terpisahkan demi satu tujuan mulia: meningkatkan kualitas pendidikan madrasah di Banten menjadi lebih baik lagi. (Red)

Dayat